TIMES BANJARNEGARA, TURKI – Peluit panjang menandai dimulainya pertandingan mini soccer dalam rangkaian KJRI CUP 2025 PPI Turki di Gürsü Spor Fabrikası, Bursa, Sabtu (6/12/2025). Di lapangan berukuran kecil itu, mahasiswa Indonesia dari berbagai kota di Turki berkumpul bukan hanya untuk bertanding, tetapi untuk merayakan kebersamaan.

Mini soccer menjelma menjadi ruang temu yang mempererat hubungan antarsesama anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki.

Klai ini KJRI CUP 2025 mengusung tema Sport & Culture Harmony. Kegiatan tersebut mempertemukan pelajar Indonesia dari lima kota di kawasan Marmara, yakni PPI Bursa, PPI Istanbul, PPI Bandırma, PPI Sakarya, dan PPI Kırklareli.

Di antara cabang olahraga yang dipertandingkan, mini soccer menjadi yang paling menyedot perhatian. Irama permainan yang cepat, sorak dukungan dari tribun, serta interaksi antarpemain menciptakan suasana hangat yang jarang ditemui dalam kegiatan formal.

Mini soccer merupakan adaptasi dari sepak bola konvensional yang dimainkan dengan jumlah pemain lebih sedikit di lapangan yang lebih ringkas. Format ini membuat setiap pemain terlibat aktif sepanjang pertandingan.

Tidak ada ruang untuk pasif, semua dituntut bergerak, berkomunikasi, dan saling menopang. Justru di sinilah nilai kebersamaan tumbuh—kerja sama menjadi kunci, bukan sekadar kemampuan individu.

Sepanjang turnamen, pertandingan mini soccer berlangsung sengit namun tetap menjunjung tinggi sportivitas. Kontingen saling beradu strategi, namun tetap diakhiri dengan jabat tangan dan tawa.

PPI Bursa tampil konsisten dan berhasil keluar sebagai juara pertama, diikuti PPI Kırklareli di posisi kedua dan PPI Sakarya di posisi ketiga. Namun bagi banyak peserta, hasil akhir bukanlah tujuan utama.

Sorotan juga tertuju pada performa individu. Fahmi Faqih Montoya dari PPI Bursa tampil gemilang dengan mencetak tujuh gol dan dinobatkan sebagai MVP Mini Soccer.

Sementara Ghazi Abdurrahman dari PPI Kırklareli meraih penghargaan Best Goalkeeper berkat penampilan solidnya di bawah mistar. Meski demikian, apresiasi terbesar datang dari dukungan antarsesama pelajar yang memenuhi arena pertandingan.

Lebih dari sekadar cabang olahraga, mini soccer menjadi medium interaksi sosial bagi anggota PPI Turki. Di sela pertandingan, mahasiswa yang sebelumnya hanya saling mengenal lewat grup daring akhirnya bertatap muka, berbagi cerita kampus, hingga merancang kolaborasi kegiatan ke depan. Lapangan mini soccer pun berubah menjadi ruang persaudaraan yang hidup.

Selain mini soccer, cabang olahraga badminton juga menjadi bagian penting dalam KJRI CUP 2025. Pertandingan badminton ganda, baik putra maupun putri, menghadirkan atmosfer kompetitif yang tak kalah seru dengan permainan yang cepat dan penuh teknik.

Melalui pertandingan olahraga di KJRI CUP 2025, PPI Turki menunjukkan bahwa olahraga mampu melampaui sekat wilayah dan perbedaan latar belakang. Di tanah perantauan, lapangan kecil itu menjadi simbol persatuan—tempat semangat Indonesia terus dirawat melalui kebersamaan, sportivitas, dan rasa memiliki yang sama. (*)