TIMES BANJARNEGARA, YOGYAKARTA – Pameran seni rupa Sengapak 'Bang Kulon Nyebrang Ngetan' di GIK (Gelanggang Inovasi dan Kreativitas) UGM Bulak Sumur Jogjakarta menjadi tempat untuk memajang hasil karya puluhan seniman yang tergabung dalam Sengapak (Seniman Dialek Ngapak) se Indonesia.
Pameran terbuka untuk umum sejak 10-19 Oktober 2025 menghadirkan karya seniman Indonesia ternama seperti Nasirun, Ugo Untoro, putu Sutawijaya dan masih banyak seniman ternama lainnya.
Pameran yang diikuti oleh 153 seniman dibuka pada Jumat, 10 Oktober 2025 pukul 16.00 WIB akan berakhir pada 19 Oktober 2025 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Ratna Saraswati sebagai salah satu peserta dari Banjarnegara berkesempatan membuka kegiatan ini dengan membawakan lagu berbahasa penginyongan hasil karya dan aransemen apik Drajat Nurangkoso, seniman yang juga sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Banjarnegara.
Lagu tersebut antara lain lagu Nang Punthuk Monumen Mrica, Brug Gantung Kali Kacangan, Mubeng Lengkong dll yang diambil dari album original YouTube Ratna Saraswati Official.
"Saya sangat bersyukur dapat menjadi bagian perhelatan itu untuk memajang karya lukis saya yang berjudul catatan purba, pameran menjadi ajang dialogis estetik dan saling belajar memperkaya tehnik dan ungkapan jiwa," ungkap Drajat Nurangkoro, seniman kondang asal Banjarnegara.
Ia mengaku mendapat energi baru untuk menghidupkan kembali jagad seni rupa di Banjarnegara.
Bahkan ia sedang mengumpulkan karya untuk pameran tunggal 'Pamit Pensiun' maupun berpameran kembali dengan teman - teman seniman di Banjarnegara, seperti yang pernah dilakukan dalam mengisi ruang dan waktu estetik di Banjarnegara.
"Saya mulai dengan diri sendiri aktif mengikuti pameran di Bali, jakarta, Jogja, Solo dan daerah lain sekitar tempat tinggalnya di Banjarnegara," imbuh Drajat Nurangkoro seraya menambahkan jika ia menampilkan karya lukisan berjudul Catatan Purba.
Lukisan ini menggambar sebuah catatan sejarah masa lalu, ada fosil, artefak, dll merupakan kekayaan alam yang sangat berarti untuk menuju kemakmuran dan kejayaan suatu bangsa.
Terpisah Ratna Saraswati, seniwati yang juga seorang pengajar di Banjarnegara mengaku bahagia dan beruntung karena hasil karya seni sederhana hasil latihan dan bimbingan suami yang berjudul Bunga Untuk Ibu dapat lolos untuk diikuti sertakan dalam pameran bergengsi ini.
Ini, kata dia menjadi pengalaman pertama saya ikut dalam pameran besar. Ia juga tidak anti kritik, bahkan masih membutuhkan saran buat penciptaan karya selanjutnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pameran Seni Rupa Sengapak 'Bang Kulon Nyabrang Ngetan' Diminati Pengunjung
Pewarta | : Muchlas Hamidi |
Editor | : Deasy Mayasari |