TIMES BANJARNEGARA, BANJARNEGARA – Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana menetapkan tanggap bencana selama 14 hari pasca bencana tanah longsor Pandanarum yang terjadi Dukuh Situkung Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Minggu (16/11/2025) sore.
Penetapan ini dilakukan setelah dilakukan rapat koordinasi dengan Forkopimda di kantor Kecamatan Pandanarum, Minggu (16/11/2025) malam.
Para pengungsi korban bencana alam Situkung, Pandanarum, Minggu (16/11/2025) malam. (FOTO: Kominfo Banjarnegara for TIMES Indonesia)
Sementara untuk menghindari bencana susulan, 660 warga terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman. Saat ini sebagian besar warga berada di kantor Kecamatan Pandanarum.
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana menyampaikan, Pemkab saat fokus melakukan penyelamatan warga yang terdampak bencana alam tanah longsor.
“Saat ini pertama kita utamakan penyelamatan korban dulu. Ada beberapa warga yang masih terjebak di hutan. Kita lakukan evakuasi,” ujarnya saat melihat langsung lokasi tanah longsor dan tempat pengungsian di Desa Pandanarum, Minggu (16/11/2025) malam.

Dikatakan Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana, berdasarkan data pada Minggu (16/11/2025) pukul 20.30 WIB tercatat 660 warga yang mengungsi. jumlah para terus bertambah sehingga ditempatkan di sejumlah tempat.
“Dari data yang terkumpul pada pukul 20.30 WIB, ada 660 jiwa yang mengungsi. Lokasinya di bagi di tiga titik karena jumlah pengungsi terus bertambah," ungkapnya.
Sementara untuk rumah yang terdampak berdasarkan data sementara ada 30 rumah. Untuk korban luka, masih dilakukan pendataan.
“Untuk korban jiwa, sampai pukul 20.30 WIB nihil. Untuk luka-luka masih dilakukan pendataan. Untuk jumlah rumah data sementara ada 30 rumah. Kami masih terus melakukan pendataan,” kata dia.
Jumlah Pengungsi Terus Bertambah
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Raib Sekhudin mengatakan saat ini penanganan bencana tanah longsor di Desa Pandanarum terus dilakukan.
Di antaranya mengevakuasi warga, dan mencukupi kebutuhan darurat untuk para pengungsi. “Berdasarkan data pada Minggu (16/11/2025) pukul 20.30 WIB ada 660 jiwa yang mengungsi. Saat ini kami masih terus berupaya untuk melakukan penanganan. Di antaranya mengevakuasi warga dan mencukupi kebutuhan darurat para pengungsi,” kata dia.
Selain itu juga mendirikan dapur umum, dan pelayanan kesehatan untuk para pengungsi dan korban yang mengalami luka ringan. Sementara untuk korban yang butuh penanganan medis, langsung dibawa ke Puskesmas terdekat maupun rumah sakit.
“Kami juga mendirikan dapur umum, juga pelayanan kesehatan. Kalau yang butuh perawatan medis lebih lanjut dibawa ke Puskesmas dan rumah sakit,” ujarnya seraya menambahkan pihaknya terus melakukan upaya penataan dan penanganan bencana karena jumlah pengungsi terus bertahan mengingat masih terus ada pergerakan tanah.
Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Banjarnegara Sagiyo menyampaikan bahwa korban jiwa yang dikabarkan meninggal dunia ternyata masih hidup. "Dia ternyata masih hidup dan siuman saat dilarikan ke Puskesmas," ujarnya lewat Wasthsap.
Dijadwalkan hari ini, Senin (17/11/2025) Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana akan ke lokasi tanah longsor di Dukuh Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum. (*)
| Pewarta | : Muchlas Hamidi |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |