https://banjarnegara.times.co.id/
Berita

Dharma Wanita Banjarnegara Edukasi Pencegahan Tindak Kekerasan Berbasis Gender dan Anak

Kamis, 22 Mei 2025 - 19:40
Dharma Wanita Banjarnegara Edukasi Pencegahan Tindak Kekerasan Berbasis Gender dan Anak Ketua Yayasan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Banjarnegara, Hj Sri Rejeki Indarto. (Foto: Kominfo Banjarnegara for TIMES Indonesia)

TIMES BANJARNEGARA, BANJARNEGARA – Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Banjarnegara menggelar sosialisasi dan parenting bertajuk “Peran Orang Tua dan Masyarakat dalam upaya Pencegahan Tindak Kekerasan Berbasis Gender dan Anak” di Sasana Abdi Praja, Kamis (22/5/2025). 

‎Kegiatan diikuti oleh anggota unit Dharma Wanita dari dinas, badan, kantor, instansi vertikal, kecamatan, dan kelurahan. Kemudian perwakilan komite sekolah, guru BK, serta siswa-siswi dari 14 SMP dan MTs di Kabupaten Banjarnegara.

‎Kali ini, narasumber yang dihadirkan yakni Gones Saptowati, S.Psi.,MA, psikolog dari RSUD Hj. Anna Lasmanah, serta Iptu Saripin SH dari Satreskrim Polres Banjarnegara.

‎Dalam paparannya Gones menyuguhkan materi “Peran Strategis Orangtua dan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Anak”. 

‎Gones menyampaikan bahwa kekerasan berbasis gender dan anak merupakan tindakan kekerasan yang ditujukan kepada individu berdasarkan identitas gendernya, termasuk kekerasan fisik, seksual, psikologis, dan ekonomi.

‎“Bentuknya beragam, antara lain kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan seksual, penelantaran, eksploitasi tenaga kerja maupun seksual, serta diskriminasi berbasis gender,” ujar Gones.

‎Menurut Gones, berdasarkan data KPAI pada 2024, setiap jam ada 2 anak mengalami kekerasan. Sementara survey nasional pengalaman hidup anak dan remaja (SNPHAR) tahun 2024 menunjukkan 1 dari 2 anak usia 13 -17 tahun pernah mengalami setidaknya satu kekerasan selama rentang hidupnya.

‎Namun, sedikit sekali korban yang berani speak up dan melapor. Untuk itu Gones meminta masyarakat tidak takut bicara (speak up) dan melapor kepada pihak berwenang, dalam hal ini Kepolisian, Dinas Sosial, maupun P2TP2A atau Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak. P2TP2A adalah lembaga yang menyediakan layanan terpadu bagi perempuan dan anak, terutama yang menjadi korban kekerasan

‎“Di Kabupaten Banjarnegara, P2TP2A selalu siaga melayani, mendampingi dan melakukan asesmen bagi korban tindak kekerasan gender dan anak. Kita dampingi sampai sidang. Jadi jangan takut untuk melapor. Alamat P2TP2A ada di Jalan HOS Cokroaminoto No. 9, dekat dengan kantor Telkom Banjarnegara,” jelas Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jawa Tengah ini.

‎Adapun narsum dari Satreskrim Polres Banjarnegara, Iptu Saripin SH mengajak peserta untuk bersama-sama mencegah tindak kekerasan dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, terutama di lingkungan pendidikan.

‎Menurutnya, kekerasan dalam bentuk apapun tidak bisa ditolerir. Ia mengajak masyarakat untuk mengaktifkan lembaga masyarakat seperti RT, RW, PKK, Karang Taruna, serta bekerja sama dengan kepolisian, lembaga pendidikan, serta lembaga perlindungan anak dan perempuan.

‎“Dengan sosialisasi ini kita belajar bersama bagaimana cara mencegah, mengenali dan mencari bantuan jika terjadi tindak kekerasan. Mari kita ciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah di Kabupaten Banjarnegara,” ajaknya.

‎Sementara itu Ketua Yayasan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Banjarnegara, Hj Sri Rejeki Indarto, dalam kesempatan sambutan menyampaikan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak, dalam bentuk fisik, psikis, maupun seksual adalah ancaman serius yang harus kita cegah dan tangani bersama.

‎“Dharma Wanita berkomitmen untuk melindungi perempuan dan anak-anak dari kekerasan. Parenting ini merupakan bentuk upaya kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi perempuan dan anak,” kata Sri Rejeki.

‎Menurut Sri, anak-anak memiliki hak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang tanpa kekerasan. Mereka berhak atas kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan yang layak. 

‎“Kita semua tahu, anak-anak adalah generasi penerus bangsa, harapan masa depan. Mari bersama-sama memastikan bahwa hak-hak mereka terlindungi dan mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas,” ajaknya.

‎Ia berharap melalui kegiatan parenting dapat meningkatkan kesadaran tentang bahaya kekerasan terhadap anak, mampu mengenali tanda-tanda kekerasan, berani melaporkan jika melihat kekerasan, serta membantu mencegah kekerasan terhadap anak di lingkungan masing-masing. Usai paparan, dilanjutkan dengan dialog antara narasumber dengan peserta parenting yang sangat antusias. (*)

Pewarta : Muchlas Hamidi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjarnegara just now

Welcome to TIMES Banjarnegara

TIMES Banjarnegara is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.