TIMES BANJARNEGARA, BANJARNEGARA – Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana bersama Pj Sekda Drs Tursiman SSos dan Kepala Dinas PUPR Yusuf Winarsono ST MT serta Kepala Dinas Kominfo Sagiyo SIP melakukan dialog dengan insan pers terkait pembangunan infrastruktur di Kafe Sudut Pandang, Rabu (24/12/2025).
Bupati dr Amalia Desiana mengakui bahwa dengan kecilnya anggaran APBD untuk infrastruktur belum mampu berbuat banyak untuk masyarakat Banjarnegara, karena harus fokus memaksimalkan skala prioritas.
Karena dana APBD Banjarnegara dalam keadaan tidak baik - baik saja, sehingga Bupati meminta masyarakat dapat memahami kondisi riil yang dihadapi Pemkab Banjarnegara saat ini. Apalagi publik saat ini sering menilai keberhasilan pimpinan daerah hanya dilihat dari keberhasilan pembangunan infrastruktur jalan.
“Kami memahami pemerintah punya kegiatan sebaik apapun jika infrastruktur jalannya tidak bagus maka dianggap tidak membangun. Anggapan seperti ini barangkali perlu diedukasi agar mereka lebih memahami keadaan yang sebenarnya," ungkap Bupati.
Bupati menyampaikan, saat awal dilantik sebagai Bupati Banjarnegara, kondisi jalan dalam kategori baik berada di angka 51 persen menurun dibandingkan tahun 2021 sebesar 82 persen.
"Kami berharap media dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait hal ini. Bukan berarti kami anti kritik, karena kritik itu penting sebagai bahan evaluasi sehingga dapat melakukan kegiatan lebih baik lagi," harap Bupati.
Bupati mengakui, dana APBD Banjarnegara tahun ini tidak baik - baik saja. Begitu juga dengan APBD 2026. Namun demikian ia akan berusaha mengoptimalkan pembangunan infrastruktur dengan berbagai terobosan pembiayaan di luar APBD.
“Kami terus mencari alternatif pembiayaan agar pembangunan tetap berjalan. Salah satu contohnya pembangunan jalan Angkrukranis yang mempersingkat waktu tempuh menuju Pandanarum, serta ruas Gripit–Kalibening,” jelasnya.
Bupati juga menjelaskan bahwa tidak semua ruas jalan menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Ia meminta media turut mengedukasi masyarakat bahwa jalan itu ada kewenangannya masing-masing, mulai dari jalan nasional, provinsi, kabupaten, hingga jalan desa.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat apabila belum mampu memenuhi seluruh harapan. Ia memastikan komunikasi dan upaya ke pemerintah pusat terus dilakukan, antara lain menyampaikan langsung kepada Menteri PUPR.
“Insyaallah Tahun 2026, ruas jalan nasional Tunggoro sampai Piasa akan dilakukan preservasi (perbaikan-red) meski tidak seluruhnya, yakni di bagain tertentu tapi bukan overlay (pelapisan-red),” imbuh bupati.
Beberapa ruas jalan lainnya juga mendapat dukungan pembiayaan, di antaranya Jalan Gripit–Kalibening yang memperoleh dana Instruksi Dana Desa (IDD) di dua titik, serta ruas Punggelan–Mlaya yang akan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dana APBD Ada Peningkatan
Kepala Dinas PUPR Yusuf Winarsono, ST, MT menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya difokuskan di wilayah atas, tetapi juga menyasar daerah bawah seperti Mandiraja, Susukan, Rakit, dan lainnya.
Terkait anggaran 2026, Yusuf Winarsono menyebut meskipun dana transfer daerah mengalami penurunan hingga Rp. 180 miliar, anggaran infrastruktur di Banjarnegara tetap teralokasi signifikan yakni sebesar Rp. 108 miliar.
“Ini menunjukkan komitmen kuat bupati untuk membangun infrastruktur. Harapannya, sampai akhir periode kepemimpinan Ibu Bupati, kondisi jalan baik bisa kembali mencapai 82 persen kondisi seperti tahun 2021,” ujar Yusuf optimistis.
Sementara berdasarkan data DPU PR Banjarnegara, sepanjang tahun 2025, sejumlah pembangunan infrastruktur telah direalisasikan, antara lain penggantian Jembatan Kalibombong ruas Kalibombong–Gardu senilai Rp. 1.608.220.000, penggantian Jembatan Kalibojong ruas Penusupan–Karekan sebesar Rp. 1.630.142.000, peningkatan Jalan Mlaya–Getas Kecamatan Pandanarum sebesar Rp. 1.875.624.000, rehabilitasi Jembatan Kali Mrawu ruas Bulukuning–Kubang sebesar Rp. 2.354.354.000, serta rehabilitasi Jembatan Panaraban ruas Karangkobar–Batur senilai Rp. 3.580.801.600.
Pada anggaran perubahan 2025, pembangunan juga terus dilakukan antara lain peningkatan Jalan Kebondalem–Silangit dengan nilai Rp. 929.912.000, rehabilitasi Jalan Bandingan–Bantarmalang sebesar Rp. 5.618.246.000, serta rehabilitasi Jalan Susukan–Batas Banyumas senilai Rp.3.913.353.000. (*)
| Pewarta | : Muchlas Hamidi |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |