https://banjarnegara.times.co.id/
Wisata

Lautan Awan, Fenomena Menakjubkan di Dieng Banjarnegara, Kapan Terjadi?

Jumat, 26 Juli 2024 - 12:49
Lautan Awan, Fenomena Menakjubkan di Dieng Banjarnegara, Kapan Terjadi? Lautan awan putih di Dieng Banjarnegara. (FOTO: Dok Arif Darwanto for TIMES Indonesia)

TIMES BANJARNEGARA, BANJARNEGARA – Suhu udara terendah di Dataran Tinggi Dieng (DTD) Banjarnegara, Jawa Tengah dalam sepekan ini stabil pada kisaran 2 derajat celcius hingga -1 derajat celcius.

Kondisi ini memungkinkan munculnya embun es di daerah - daerah cekungan di kawasan Candi Arjuna dan Candi Setyaki dan lahan pertanian milik petani Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur.

Hanya saja lapisan esnya lebih tipis dan daya tahan embun tersebut tidak lebih dari 4 jam. Seiring dengan suasana iklim tropis, dimana menurut informasi BMKG, badai La Nina telah bergeser ke arah utara, maka tekanan angin di DTD cenderung stabil pada dinihari hingga pagi menjelang matahari terbit.

Suhu udara dan rendahnya tekanan angin pada waktu tersebut, disamping akan membentuk lapisan embun es, juga berpotensi akan terbentuk lautan awan putih diatas permukaan tanah, seperti yang sudah sering terjadi saat ini.

Lautan-awan-putih-di-Dieng-Banjarnegara-b.jpgHamparan embus es di Dieng Banjarnegara. (FOTO: Dok Pemdes Dieng Kulon)

"Sangat unik, manakala lautan awan putih itu terhampar pada ketinggian 1,5 meter di atas permukaan tanah. Pengunjung bisa mengabadikannya dari tempat ketinggian, misal dari dari atas bukit atau bangunan bertingkat. Inilah keajaiban sang pencipta di Dieng," ungkap Aryadi Darwanto, pembuat aplikasi pengukur suhu permukaan tanah DTD saat by phone berbincang - bincang dengan TIMES Indonesia, Jumat pagi (25/7/2024)

Kapan Lautan Awan Muncul

Aryadi Darmanto kemudian menafsirkan informasi yang dibagikan BMKG, bahwa pada Minggu depan atau awal Agustus 2024 kisaran tanggal 1 - 7 adalah puncak kemarau tahun ini.

Kemudian pergerakan angin Australia yang dingin dan bergesernya gelombang Lanina ke utara Pulau Jawa akan berpengaruh signifikan kepada suhu udara dan tekanan angin di DTD.

Dieng akan mengalami perubahan suhu udara dingin walau fluktuatif pada kisaran - 1 hingga stagnan pada 2 - 3 derajat celcius pada dini hari - pagi hari.

 "Keadaan ini tentu akan membentuk butir embun es di Dieng, terutama daerah cekungan. Walaupun tidak tebal, tapi akan tejadi setiap pagi jika tidak ada tekanan angin," jelasnya 

Kemudian keunikan lain, adalah munculnya lautan embun diatas permukaan tanah. Fenomena ini, tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Dieng.

"Pada tahun 2019 silam, saya melihat gumpalan awan begitu tebal pada ketinggian 1 - 2 meter diatas permukaan tanah. Ini adalah fenomena alam yang sangat indah. Dan saat ini keunikan ini sudah terjadi di Dieng Banjarnegara," imbuh Aryadi Darwanto.

Kenapa Disebut Kejadian Luar BIasa

Aryadi Darmanto kemudian sedikit mengulas ke belakang fenomena embun es (frost) di Dieng. "Kejadian masa lalu itu dapat disebut kejadian luar biasa. Karena seperti kata warga embun upas juga menjadi musuh petani kentang," ujarnya lagi.

Kejadian tahun 2015 misalkan, lanjut Aryadi. Dieng mengalami suhu terendah hingga - 10 Derajat Celsius. Kala itu tanaman bunga terompet khas DTD setinggi 3 Meter dan tanaman karika setinggi 6 - 7 meter layu dan mati akibat lapisan embun es yang begitu tebal.

Saat itu, para petani kentang di DTD merugi hingga miliaran rupiah karena puluhan hektar tanaman kentang gagal panen. Kala itu tanaman usia muda dan jelang panenpun terimbas. 

Segala upaya antisipasi dilakukan petani, di antaranya dengan melindungi lahan kentangnya dengan mulsa, tapi tidak berhasil.

Terlepas dari kejadian tersebut, diakui oleh warga di DTD bahwa fenomena embun upas dianggap kejadian biasa dan warga menyadarinya hingga rela menanggung segala resiko yang dialami.

Bagi Kades Kades Dieng Kulon, Slamet Budiono, embun upas terkadang merugikan petani kentang tapi memiliki prospek bagus bagi warga yang memiliki tempat - tempat penginapan atau warga menyebutnya 'Kabin'.

Tempat penginapan mereka selalu penuh dipesan wisatawan terutama pada hari libur, Sabtu - Minggu. "Alhamdulillah, di satu sisi embun upas juga mendatangkan rejeki bagi warga kami," imbuh Slamet Budiono Kades Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara.(*)

 

Pewarta : Muchlas Hamidi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjarnegara just now

Welcome to TIMES Banjarnegara

TIMES Banjarnegara is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.