TIMES BANJARNEGARA, BANJAR – Keterkejutan publik atas adanya penggerebekan rumah warga di Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar yang dijadikan tempat penjualan puluhan liter minuman beralkohol jenis tuak secara eceran ditanggapi Lurah Hegarsari, Angga Tri Permana.

Menurutnya, aktivitas jual beli miras di lokasi tersebut memang sudah lama dalam pengawasannya.

"Kami selalu koordinasi dengan RT RW terkait titik-titik vital yang dapat menimbulkan kericuhan. Dan sebelum lebaran memang sudah ada laporan warga terkait ini," jelasnya.

Laporan tersebut, lanjut Angga, kemungkinan baru ditindaklanjuti oleh Satpol PP Kota Banjar sehingga langsung dilakukan penyitaan puluhan liter tuak dari rumah warga tersebut.

"Berdasarkan hasil pemantauan kami, pedagang tuak tersebut mendapat kiriman tuak dari luar, jadi tidak memproduksi sendiri. Untuk Kelurahan Hegarsari kami pastikan tidak ada pihak-pihak yang memproduksi minuman beralkohol tersebut," tandasnya.

Angga mengakui bahwa ada beberapa titik yang melakukan aktivitas jual beli tuak namun pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan.

Sebelumnya, Satpol PP Kota Banjar menggerebek rumah yang dilaporkan memperjualbelikan minuman beralkohol jenis tuak secara bebas.

Sekretaris Dinas Satpol PP, Fera Madya, membenarkan bahwa pihaknya menindaklanjuti pengaduan warga terkait adanya aktivitas tersebut.

"Kami sudah mengamankan puluhan liter tuak dalam beberapa tempat penyimpanan dan akan memusnahkannya," terang Fera.

Adapun penyitaan puluhan liter tuak ini, lanjut Fera, bertujuan untuk menegakan Perda no 4 tahun 2009 tentang larangan memperjualbelikan minuma beralkohol.

"Kami berharap dengan penyitaan tuak ini, kita bisa menyelamatkan generasi bangsa kita dari bahaya minuman beralkohol," tutupnya. (*)