https://banjarnegara.times.co.id/
Berita

Anggota DPR RI Apresiasi Peresmian Rumah Pemulasaraan TMC di Kota Tasikmalaya

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:39
Anggota DPR RI Apresiasi Peresmian Rumah Pemulasaraan TMC di Kota Tasikmalaya Wali Kota Tasikmalaya berfoto bersama dengan Forkopimda saat menandatangani prasasti TMC Eternal Home, Sabtu (12/7/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES BANJARNEGARA, TASIKMALAYA – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Selly Andriany Gantina, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas peresmian TMC Eternal Home, sebuah rumah pemulasaraan jenazah inklusif pertama di Kota Tasikmalaya

Fasilitas ini terbuka bagi semua agama dan kepercayaan, menandai kemajuan penting dalam pelayanan publik yang berbasis toleransi dan kemanusiaan.

Dalam keterangan tertulisnya, Selly menyatakan bahwa keberadaan TMC Eternal Home merupakan langkah nyata dalam menghormati hak dasar setiap warga negara tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan mereka.

 Menurutnya, semua warga berhak mendapatkan pelayanan yang layak hingga akhir hayatnya, tanpa diskriminasi apa pun.

“Ini adalah langkah konkret menuju penghormatan atas hak dasar setiap warga negara untuk mendapatkan pelayanan yang layak dalam kehidupan hingga akhir hayatnya, tanpa diskriminasi,” ungkap Selly. Minggu (13/7/2025)

Meski peresmiannya berlangsung lancar, Selly mengungkapkan bahwa proses pendirian rumah pemulasaraan ini sempat diwarnai dengan penolakan dari sebagian warga. 

Hal ini, menurutnya, menjadi refleksi bahwa masih terdapat pekerjaan rumah besar dalam hal pendidikan toleransi dan keberagaman di tengah masyarakat.

“Kita tidak boleh menutup mata bahwa adanya penolakan dari sebagian warga atas pendirian rumah ini menunjukkan masih ada pekerjaan rumah besar dalam hal pendidikan toleransi dan keberagaman,” tegasnya.

Sebagai wakil rakyat yang membidangi urusan sosial, keagamaan, dan perlindungan hak minoritas, Selly menyerukan peran aktif negara untuk hadir dalam melawan diskriminasi, termasuk dalam layanan pemulasaraan jenazah.

“Kita tidak bisa lagi membiarkan benih-benih rasisme dan prasangka hidup di tengah masyarakat. Negara harus hadir untuk melawan setiap bentuk diskriminasi atas dasar etnis, agama, maupun kepercayaan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Selly menyampaikan bahwa PDI Perjuangan terus berkomitmen dalam memperjuangkan nilai-nilai Pancasila, kebangsaan, dan kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Ia mengajak seluruh elemen bangsa, mulai dari tokoh agama, tokoh adat, hingga lembaga sosial, untuk menjadikan TMC Eternal Home sebagai simbol persatuan dalam keberagaman.

“Kita tidak hanya bicara tentang jenazah, tetapi tentang bagaimana kita sebagai bangsa memperlakukan satu sama lain dengan bermartabat. Mari kita jadikan ini momentum untuk memperkuat semangat Indonesia yang inklusif dan berkeadaban,” pungkas Selly.

Dalam kesempatan terpisah, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, turut mengapresiasi peresmian TMC Eternal Home. Ia menegaskan bahwa kepolisian siap memediasi berbagai pandangan di masyarakat untuk menjaga harmoni sosial.

“Kami dari Polres Tasikmalaya Kota berupaya memediasi berbagai pandangan yang muncul di masyarakat sehingga proses peresmian rumah pemulasaraan ini bisa berjalan lancar. Ini bukan hanya soal izin, tetapi soal membangun kesepahaman dan saling menghargai,” jelas Faruk Rozi.

Ia menambahkan bahwa kepolisian memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga agar perbedaan tidak menjadi sumber konflik, melainkan sebagai kekuatan untuk membangun perdamaian.

“Polri hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan secara fisik, tetapi juga untuk membantu masyarakat membangun harmoni dan toleransi. Kehadiran rumah pemulasaraan ini adalah salah satu contoh bagaimana kita bisa bekerja sama untuk kepentingan kemanusiaan,” tambahnya.

Sementara itu, Usama Ahmad Rizal, Koordinator Solidaritas Jaringan Antarumat Beragama (Sajajar), menyambut baik kehadiran TMC Eternal Home. Ia menyebut rumah pemulasaraan tersebut sebagai simbol keberanian dalam melawan prasangka dan diskriminasi.

“Kami memandang rumah pemulasaraan ini bukan hanya fasilitas layanan, tetapi simbol keberanian untuk melawan prasangka dan diskriminasi. Ini menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan tidak boleh menjadi penghalang untuk saling membantu dan menghormati,” tegas Rizal.

Ia juga menekankan bahwa toleransi tidak cukup hanya dinyatakan secara lisan, tetapi harus dibuktikan lewat kebijakan dan aksi nyata.

“Momentum ini harus menjadi pengingat bahwa toleransi tidak cukup hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam kebijakan, tindakan, dan pelayanan nyata. Kami mengapresiasi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, pihak kepolisian, hingga tokoh agama, yang telah bekerja sama mewujudkan fasilitas ini,” tutupnya. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjarnegara just now

Welcome to TIMES Banjarnegara

TIMES Banjarnegara is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.