https://banjarnegara.times.co.id/
Berita

Warga Batur Banjarnegara Temukan Bebatuan Diduga Struktur Bangunan Candi di Makam

Rabu, 07 Mei 2025 - 00:18
Warga Batur Banjarnegara Temukan Bebatuan Diduga Struktur Bangunan Candi di Makam Ahmad Fauzi, Kades Batur Kabupaten Banjarnegara saat mengamati bebatuan yang ditemukannya. (Foto: Dok. Aryadi Darmanto)

TIMES BANJARNEGARA, BANJARNEGARA – Warga Desa/Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (3/5/2025) menemukan sejumlah bebatuan berbentuk yang diduga bagian bangunan candi kuno di kawasan pemakaman umum desa setempat.

‎Ada hal yang menarik untuk diketahui bersama, mengingat tempat penemuan batu ini cukup jauh dari Candi Dieng yang  dikenal sebagai salah satu pusat peradaban Hindu-Buddha di Jawa pada abad ke-7 hingga ke-9 Masehi.

‎Kades Batur Ahmad Fauzi saat dihubungi TIMES Indonesia, Selasa (6/5/2024) malam membenarkan temuan bebatuan di komplek pemakaman umum tersebut.

‎"Sebenarnya kami dan warga sudah cukup lama mengetahui banyak bebatuan di komplek pemakaman Batur. Namun kami sebagai orang awan tidak tahu, jika batu - batu itu ada hubungannya dengan zaman dulu (candi)," katanya.

‎Baru Sabtu kemarin, lanjut Fauzi, ia bersama Dimas seorang guide wisata Dieng dan Aryadi Darwanto, arkeologi melakukan pengamatan awal.

Struktur-Bangunan-Candi-a.jpg

‎"Kami kemarin sifatnya menunjukkan pada Mas Aryadi  bahwa banyak bebatuan di makam Batur. Untuk jenis bebatuan kami tidak memahami. Untuk lebih jelasnya bisa tanya Mas Aryadi," imbuhnya.

‎Sementara Aryadi Darwanto, arkeologi asal Banjarnegara memastikan bahwa bebatuan tersebut merupakan bagian dari struktur bangunan candi.

‎Ia menemukan enam bagian batu kemuncak, lima di antaranya memiliki bentuk yang serupa, sementara satu lainnya memiliki bentuk lebih pendek.

‎Bentuk kemuncak ini sangat mirip dengan kemuncak yang terdapat pada Candi Setyaki di kompleks Candi Dieng. Kemuncak ini merupakan elemen dekoratif yang biasanya terletak di bagian puncak atap candi.

‎Bentuknya lanjut Aryadi menyerupai menara kecil dan bersifat estetis, bukan struktural. Kalau Pada candi Hindu dikenal dengan istilah ratna, dan pada candi Budha disebut stupa.

‎Temuan penting lainnya adalah batu setengah lingkaran, yang oleh tim diduga sebagai kumuda, bagian struktur candi yang berada di atas batur (bagian dasar) dan menjadi penghubung menuju tubuh candi. 

‎Kumuda ini juga ditemukan memiliki kemiripan dengan bagian struktur dari Candi Setyaki, yang memperkuat dugaan bahwa batu tersebut memang merupakan bagian dari arsitektur candi kuno.

‎Kemudian ditemukan juga dua batu berukir yang diduga merupakan bagian dari kaki candi serta dinding. Selain itu, ditemukan  struktur batu memanjang yang kemungkinan besar masih berada dalam posisi asli.

‎Batu Setengah Lingkaran

‎Aryadi juga menemukan batu berbentuk setengah lingkaran sepanjang sekitar satu meter. Batu diduga merupakan penutup pagar keliling, elemen arsitektural yang juga sering ditemukan di situs Dharmasala Dieng.

‎Tak hanya itu, puluhan balok batu berukuran bervariasi tersebar di berbagai titik area pemakaman. 

‎Keragaman bentuk dan ukuran batu-batu tersebut menjadi indikasi kuat bahwa lokasi tersebut dulunya merupakan struktur bangunan candi yang cukup kompleks.

‎"Dengan banyaknya temuan batu dari jenis dan bentuk yang berbeda-beda ini, bisa disimpulkan bahwa area pemakaman ini dulunya adalah lokasi berdirinya sebuah candi," tambah Aryadi, Arkeolog Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara. (*)

Pewarta : Muchlas Hamidi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banjarnegara just now

Welcome to TIMES Banjarnegara

TIMES Banjarnegara is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.