TIMES BANJARNEGARA, BANJARNEGARA – Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Banjarnegara menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) terkait strategi penelusuran naskah kuno di Wilayah Banyumas dan sekitar, Selasa (14/1/2025).

Hadir sebagai narasumber Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara Heni Purwono dan juga dari Dinkominfo Muji Prasetyo.

Untuk diketahui, Kabupaten Banjarnegara memiliki sejumlah naskah kuno diantaranya Babad Banyumas Dipayudhan. 

Hal ini dipertegas oleh Sugeng Priyadi, Guru Besar Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 

Dia menyebut Banjarnegara adalah skriptorium raksasa karena banyaknya penulis dan naskah babad yang ada di Banjarnegara. 

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara Heni Purwono menyampaikan bahwa sebagian besar naskah kuno di Kabupaten Banjarnegara dimiliki oleh perorangan. 

"Banyak yang menganggap naskah kuno sebagai barang yang sakral dan bertuah, sehingga terkadang si pemilik justru menyembunyikan," katanya.

Maka dari itu, diperlukan pendekatan dari stakeholder agar mereka mau berbagi informasi sehingga naskah kuno tersebut diterjemahkan atau dipublikasikan.

"Jadi dengan penelusuran naskah kuno ini akan menambah khasanah budaya sekaligus untuk melengkapi data dan informasi yang sudah ada," imbuh Heni Purwono.

Muji Prasetyo dari Dinkominfo Banjanegara juga menyebutkan ada beberapa koleksi naskah telah dikumpulkan oleh almarhum Adi Sarwono dan saat ini dihibahkan kepada Yayasan Sulistiyo.

"Kita berharap ke depan Disarpus juga dilengkapi dengan koleksi naskah tradisional sehingga masyarakat tahu mengenai kekayaan literasi para leluhur Banjarnegara," harap Muji.

Sementara Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Banjarnegara Arief Rahman menegaskan, pihaknya sangat mendukung kegiatan ini.

Ia juga menyampaikan, akan bekerjasama dengan lintas sektor untuk menelusuri naskah kuno yang ada di Banjarnegara.

"Ke depan kami akan mengajak para pemangku kepentingan mulai dari fililog Prof Sugeng Priyadi, budayawan Nassirun Purwokartun dan dan pihak terkait untuk membantu kita menelusuri naskah kuno yang ada di Banjarnegara," jelasnya. (*)